BERCOCOK TANAM JERUK SIAM
A. Manfaat Tanaman jeruk
Tanaman jeruk bannyak diusahakan di Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Khusus di
Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada tahun 1995 tanaman jeruk telah mencapai 350 ha lebih dan jumlah ini terus meningkat karena petani telah mengerti akan keuntungan bertanam jeruk
Adapun keuntungan bertanam jeruk itu adalah sebagai berikut :
1) Buah jeruk rasanya manis agak asam dan di dalamnya banyak mengandung vitamin C sehingga dapat meningkatkan pemenuhan gizi keluarga atau masyarakat.
2) Produksi buah jeruk tinggi sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.
3) Dalam skala besar, jeruk tidak hanya untuk pemenuhan kebutuhan buah local, tetapi untuk di ekspor sehingga dapat menghasilkan devisa negara.
4) Bertanam jeruk merupakan sarana pelatihan mandiri bagi petani karena dengan melakukan budidaya jeruk petani akan menemukan teknik penanaman baru.
5) Dengan melakukan budidaya tanaman jeruk, secara tidak langsung petani telah melakukan swasembada tanaman hortikultura.
B. Syarat Tumbuhnya tanaman Jeruk
Jeruk dapat ditanam didaerah yang beriklim tropis dan subtropis, tetapi paling baik ditanam di daerah subtropics karena di daerah ini produksi jeruk dapat mencapai 3-4 ton per ha per tahun. Temperatur optimal untuk pertumbuhannya ialah antara 25ºC sampai dengan 30ºC. Di luar temperature itu pertumbuhan jeruk kurang baik. Adapun sinar matahari yang dikehendaki adalah sinar matahari yang langsung dan penuh selama sehari.
Jeruk yang ditanam didaerah yang terlindung tumbuh sangat lambat jika dibandingkan dengan jeruk yang ditanam di daerah terbuka. Tanah yang berasal dari endapan yang subur, gembur, dan kadar garamnya rendah adalah tanah yang cocok untuk tanaman jeruk. Tanah jenis ini dapat diatasi dengan pemberian air tawar yang cukup. PH yang dikehendaki ialah sekitar 5 sampai dengan 6. Apabila pH tanaha dibawah 5, perlu ditambahkan kapur atau dolomit.pemberian dolomit lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan kapur karena dolomit selain mengandung kalsium juga mengandung magnesium. Namun, perlu diketahui bahwa dolomit bereaksi sangat lambat. Curah hujan yang dibutuhkan sekurang-kurangnya 700 mm dan merata selama setahun. Jika curah hujannya tinggi dan tidak diimbangi dengan pembuangan air yang lancar biasanya tanaman jeruk tumbuh agak kekuningan.
C. Alat dan Bahan
Alat yang harus disiapkan adalah seperti berikut :
1) Cangkul,
2) Sabit,
3) Alat semprot tangan (hand sprayer),
4) Gunting pangkas, dan
5) Timba.
Bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1) Bibit jeruk,
2) Pupuk,
3) Pestisida, dan
4) Bambu.
D. Perencanaan Penanaman
Sebelum dilaksanakan penanaman dimulai, kegiatan perencanaan penanaman sangat diperlukan. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan penanaman adalah sebagai berikut :
1. Penentuan jarak tanam
Jarak tanam yang ideal untuk saat sekarang ialah 4×5 m atau 4×
2. Jenis bibit
Jenis bibit yang ditanam berupa setek, cangkok, okulasi dan biji yang ditanam dapat berupa setek, cangkok, okulasi, dan biji. Untuk penanaman dalam skala besar, petani pada umumnya menggunakan bibit dari okulasi. Alasannya adalah seperti berikut :
1) Mudah didapat,
2) Cepat berproduksi,
3) Cepat pertumbuhannya, dan
4) Dapat dibuat sendiri dengan mudah
Bibit okulasi yang akan ditanam adalah adalah bibit yang telah berumur antara 6 sampai dengan 9 bulan sejak bibit tersebut diukolasi. Adapun cirri-ciri bibit okulasi yang baik adalah sebagai berikut.
1) Besar antara batang atas batang bawah hampir sama.
2) Tinggi bibit kurang lebih 125 cm dari pangkal okulasi.
3) Pertumbuhannya sangat cepat ( jagur) dari tidak ada cacat.
4) Bibit tidak sedang tumbuh daun pucuk pada waktu akan ditanam.
5) Bibit tidak sedang terserang hama atau penyakit.
3. Pembuatan Lubang Tanam
Pelaksanaan pembuatan lubang tanam yang baik adalah 1-2 bulan sebelum tanam, sekitar bulan agustus.
E. Cara Menanam
Penanaman sebaiknya dilakukan pada musim hujan, yaitu sekitar bulan Oktober sampai dengan bulan Maret. Pada bulan tersebut keadaan tanah basah dan sangat baik untuk pertumbuhan awal tanaman jeruk. Setelah didapat bibit yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan, penanaman dilakukan sebagai berikut :
1) Ditempat patok ditancapkan dibuat lubang yang kira-kira lebar dan dalamnya lebih besar sedikit daripada kantong okulasi (polybag).
2) Kantong okulasi (polybag) diiris pelan-pelan. Diusahakan pula agar tanah jangan sampaipecah serta akan jangan sampai rusak.
3) Bibit jeruk yang kantongnya sudah dibuang dimasukkan ke dalam lubang tanam.
4) Agar bibit yang telah ditanam tidak roboh, tanah galian lubang bibit dimasukkan sambil ditekan atau dipadatkan.
5) Untuk bibit yang berasal dari cabutan, diusahakan agar akar tunggang jangan sampai membengkok pada saat dimasukkan ke lubang. Akan tetapi, jika akar terlalu panjang, lebih baik akar dipotong atau dikurangi.
6) Selanjutnya, setiap hari dilakukan penyiraman hingga tanaman sudah tampak hidup. Salah satu tanda bahwa tanaman mulai hidup adalah tanaman selalu segar setelah ditanam. Apabila ada yang layu, biasanya hal itu tampak pada waktu siang dan sore, sedangkan pada pagi hari kembali segar.
F. Perawatan Tanaman
Agar dapat diperoleh pertumbuhan dan produksi yang baik, tanaman jeruk harus dipelihara secara intensif. Kegiatan pemeliharaan tanaman jeruk itu meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Penyiraman
Jeruk yang baru ditanam, terutama bibit asal cabutan, biasanya terlihat layu pada siang hari. Hal itu menunjukkan bahwa proses penguapan sangat tinggi. Oleh karena itu, penyiraman pada jeruk yang baru ditanam sangat perlu dilakukan.
Penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore..
2. Pemberian Penutup (Mulsa)
untuk mencegah air siraman agar tidak cepat kering serta gulma tidak tumbuh, dibawah pangkal jeruk perlu diberi penutup tanah (mulsa). bahan mulsa dapat berupa jerami, rumput ilalang, atau daun tumbuh-tumbuhan lainnya. Mulsa perlu diberikan untuk tanaman lama. Pada tanaman lama, pemberian mulsa dapat mencegah erosi tanah dan pupuk serta menjaga kelembapan tanah pada waktu musim kemarau sehingga tanah tetap menjadi gembur dan subur.
3. Penyulaman
Jumlah kematian bibit yang berasal dari cabutan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bibit yang berasal dari system putaran. Dua bulan setelah ditanam, tanamn jeruk yang hidup dan yang mati sudah kelihatan. Biasanya bibit yang hidup sudah mulai keluar tunas muda (semi).
4. Penyiangan
Kegiatan penyiangan di sekitar pangkal tanaman jeruk perlu dilakukan secara intensif, terutama pada musim hujan karena pada musim ini gulma tumbuh sangat lebat. Ada dua cara menyiangi tanaman jeruk yaitu Cara manual dan juga cara kimia.
5. Perbaikan Terumbuk
Untuk jeruk yang ditanam bersama dengan tanaman padi, setiap selesai panen terumbuk harus dibesarkan. Bersamaan dengan pengolahan tanah untuk tanam padi berikutnya, terumbuk ditambah (dipopok) dengan tanah yang sedang diolah secara melebar.
Setelah tanaman jeruk berumur satu tahun (panen padi tiga kali), terumbuk diperbaiki dengan cara membuat gundukan tanah didalam baris tanaman jeruk.
6. Pembuatan parit atau saluran irigasi
Guna memperlancar masuknya air ke dalam lahan dan mempermudah pengairan atau penyiraman pada waktu musim kering, setiap dua baris dibuatkan satu parit adalah sedalam 50 cm dan lebar 40 cm.
7. Penggemburan Tanah
Sebagai akibat penyiraman dan kegiatan pemeliharaan yang lain, tanah menjadi padat. tanah yang demikian perlu digemburkan agar perkembangan akar dapat leluasa. Penggemburan dilakukan dengan hati-hati dengan menggunakan cangkul atau garpu dan jangan sampai merusak akar.
8. Pemupukan tanaman
jeruk dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan waktunya, yaitu pemupukan sebelum tanam dan sesudah tanam. Pemupukan sebelum tanam disebut pemupukan dasar dan pemupukan setelah tanam disebut pemupukan lanjutan.
Pupuk lanjutan pertama diberikan setelah tanaman jeruk berumur 2 atau 3 bulan.
9. Pemangkasan
Tanaman jeruk hanya memerlukan pemangkasan pemeliharaan saja. Pemangkasan pemeliharaan itu dilakukan pada waktu menjelang pelaksanaan pemupukan. Cabang atau batang yang dipangkas adalah cabang atau batang yang sakit dan jelek.
10. Pengendalian hama dan penyakit
Hama yang paling dominan menyerang tanaman jeruk adalah seperti di bawah ini :
a) Ulat daun
b) Kutu Pucuk
c) Kutu dompolan
d) Jamur upas
e) Jamur jelaga
f) Busuk akar
g) CVPD (Citrus Vein Plom Degeneration)
11. Penjarangan Buah
Cara menjarangkan buah tersebut adalah buah yang bergerombol dikurangi dan disesuaikan dengan kemampuan cabang. Saat penjarangan adalah ketika bakal buah jeruk sebesar kelereng kecil (berumur 2 bulan sejak mekar). Penjarangan jangan sampai terlambat karena jika terlambat buah lain yang ditinggalkan tetap tidak dapat menjadi besar sehingga kualitas buah tetap jelek.
12. Penyangga Buah
Penyangga buah diperlukan apabila pohon jeruk tampak terlalu berat dibebani buah meskipun telah dilakukan penjarangan. Alat penyangga selain terbuat dari bambu, dapat juga dari cabang kayu atau pelepah daun kelapa yang ditancapkan dengan pangkal diatas.
G. Panen
Tingkat kemasakan buah jeruk dapat ditentukan melalui dua cara, yaitu berdasarkan umur dan cara fisiknya. Berdasarkan umurnya, buah jeruk sudah masak secara optimal setelah berumur 6-8 bulan terhitung sejak bunga mekar. Untuk yang pertama ( buah ungaran )
Umurnya lebih panjang, yaitu 9 bulan. Berdasarkan ciri fisiknya, buah jeruk sudah dapat dipetik apabila telah memiliki tanda-tanda sebagai berikut.
1) Kulit yang semula berwarna hijau berubah menjadi agak kekuningan ( ada bagian yang menguning ).
2) Apabila dipegang ( dipijat ), buah tidak keras ( empuk )
3) Bagian bawah buah ( dubur buah ) agak masuk ( cekung )
4) Warna kulit buah mengkilat
KESIMPULAN
Jeruk merupakan tanaman yang mengandung vitamin C dan sangat berguna bagi tubuh, Tanaman jeruk terdapat banyak di Indonesia, terutama di Pulau Jawa.
Buah Jeruk banyak disukai oleh banyak kalangan, dalam penanaman jeruk banyak tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk mendapatkan hasil buah jeruk yang disukai dan menyehatkan bagi konsumen, kita harus menerapkan prosedur dan tahapan yang sesuai dengan yang kita inginkan, seperti dalam pemupukan, pembibitan, penyiraman terutama perawatan dalam Bertanam Jeruk Siam.
SARAN
Dengan mengkonsumsi buah jeruk kita akan mendapatkan manfaat dari buah jeruk seperti vitamin C yang berguna bagi kesehatan kita, dengan menerapkan serta mempraktikkan penanaman buah jeruk, kita juga dapat dengan mudah mendapatkan buah jeruk dan mendapatkan manfaatnya, serta dapat lebih melatih
A. Manfaat Tanaman jeruk
Tanaman jeruk bannyak diusahakan di Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Khusus di
Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada tahun 1995 tanaman jeruk telah mencapai 350 ha lebih dan jumlah ini terus meningkat karena petani telah mengerti akan keuntungan bertanam jeruk
Adapun keuntungan bertanam jeruk itu adalah sebagai berikut :
1) Buah jeruk rasanya manis agak asam dan di dalamnya banyak mengandung vitamin C sehingga dapat meningkatkan pemenuhan gizi keluarga atau masyarakat.
2) Produksi buah jeruk tinggi sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.
3) Dalam skala besar, jeruk tidak hanya untuk pemenuhan kebutuhan buah local, tetapi untuk di ekspor sehingga dapat menghasilkan devisa negara.
4) Bertanam jeruk merupakan sarana pelatihan mandiri bagi petani karena dengan melakukan budidaya jeruk petani akan menemukan teknik penanaman baru.
5) Dengan melakukan budidaya tanaman jeruk, secara tidak langsung petani telah melakukan swasembada tanaman hortikultura.
B. Syarat Tumbuhnya tanaman Jeruk
Jeruk dapat ditanam didaerah yang beriklim tropis dan subtropis, tetapi paling baik ditanam di daerah subtropics karena di daerah ini produksi jeruk dapat mencapai 3-4 ton per ha per tahun. Temperatur optimal untuk pertumbuhannya ialah antara 25ºC sampai dengan 30ºC. Di luar temperature itu pertumbuhan jeruk kurang baik. Adapun sinar matahari yang dikehendaki adalah sinar matahari yang langsung dan penuh selama sehari.
Jeruk yang ditanam didaerah yang terlindung tumbuh sangat lambat jika dibandingkan dengan jeruk yang ditanam di daerah terbuka. Tanah yang berasal dari endapan yang subur, gembur, dan kadar garamnya rendah adalah tanah yang cocok untuk tanaman jeruk. Tanah jenis ini dapat diatasi dengan pemberian air tawar yang cukup. PH yang dikehendaki ialah sekitar 5 sampai dengan 6. Apabila pH tanaha dibawah 5, perlu ditambahkan kapur atau dolomit.pemberian dolomit lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan kapur karena dolomit selain mengandung kalsium juga mengandung magnesium. Namun, perlu diketahui bahwa dolomit bereaksi sangat lambat. Curah hujan yang dibutuhkan sekurang-kurangnya 700 mm dan merata selama setahun. Jika curah hujannya tinggi dan tidak diimbangi dengan pembuangan air yang lancar biasanya tanaman jeruk tumbuh agak kekuningan.
C. Alat dan Bahan
Alat yang harus disiapkan adalah seperti berikut :
1) Cangkul,
2) Sabit,
3) Alat semprot tangan (hand sprayer),
4) Gunting pangkas, dan
5) Timba.
Bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1) Bibit jeruk,
2) Pupuk,
3) Pestisida, dan
4) Bambu.
D. Perencanaan Penanaman
Sebelum dilaksanakan penanaman dimulai, kegiatan perencanaan penanaman sangat diperlukan. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan penanaman adalah sebagai berikut :
1. Penentuan jarak tanam
Jarak tanam yang ideal untuk saat sekarang ialah 4×5 m atau 4×
2. Jenis bibit
Jenis bibit yang ditanam berupa setek, cangkok, okulasi dan biji yang ditanam dapat berupa setek, cangkok, okulasi, dan biji. Untuk penanaman dalam skala besar, petani pada umumnya menggunakan bibit dari okulasi. Alasannya adalah seperti berikut :
1) Mudah didapat,
2) Cepat berproduksi,
3) Cepat pertumbuhannya, dan
4) Dapat dibuat sendiri dengan mudah
Bibit okulasi yang akan ditanam adalah adalah bibit yang telah berumur antara 6 sampai dengan 9 bulan sejak bibit tersebut diukolasi. Adapun cirri-ciri bibit okulasi yang baik adalah sebagai berikut.
1) Besar antara batang atas batang bawah hampir sama.
2) Tinggi bibit kurang lebih 125 cm dari pangkal okulasi.
3) Pertumbuhannya sangat cepat ( jagur) dari tidak ada cacat.
4) Bibit tidak sedang tumbuh daun pucuk pada waktu akan ditanam.
5) Bibit tidak sedang terserang hama atau penyakit.
3. Pembuatan Lubang Tanam
Pelaksanaan pembuatan lubang tanam yang baik adalah 1-2 bulan sebelum tanam, sekitar bulan agustus.
E. Cara Menanam
Penanaman sebaiknya dilakukan pada musim hujan, yaitu sekitar bulan Oktober sampai dengan bulan Maret. Pada bulan tersebut keadaan tanah basah dan sangat baik untuk pertumbuhan awal tanaman jeruk. Setelah didapat bibit yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan, penanaman dilakukan sebagai berikut :
1) Ditempat patok ditancapkan dibuat lubang yang kira-kira lebar dan dalamnya lebih besar sedikit daripada kantong okulasi (polybag).
2) Kantong okulasi (polybag) diiris pelan-pelan. Diusahakan pula agar tanah jangan sampaipecah serta akan jangan sampai rusak.
3) Bibit jeruk yang kantongnya sudah dibuang dimasukkan ke dalam lubang tanam.
4) Agar bibit yang telah ditanam tidak roboh, tanah galian lubang bibit dimasukkan sambil ditekan atau dipadatkan.
5) Untuk bibit yang berasal dari cabutan, diusahakan agar akar tunggang jangan sampai membengkok pada saat dimasukkan ke lubang. Akan tetapi, jika akar terlalu panjang, lebih baik akar dipotong atau dikurangi.
6) Selanjutnya, setiap hari dilakukan penyiraman hingga tanaman sudah tampak hidup. Salah satu tanda bahwa tanaman mulai hidup adalah tanaman selalu segar setelah ditanam. Apabila ada yang layu, biasanya hal itu tampak pada waktu siang dan sore, sedangkan pada pagi hari kembali segar.
F. Perawatan Tanaman
Agar dapat diperoleh pertumbuhan dan produksi yang baik, tanaman jeruk harus dipelihara secara intensif. Kegiatan pemeliharaan tanaman jeruk itu meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Penyiraman
Jeruk yang baru ditanam, terutama bibit asal cabutan, biasanya terlihat layu pada siang hari. Hal itu menunjukkan bahwa proses penguapan sangat tinggi. Oleh karena itu, penyiraman pada jeruk yang baru ditanam sangat perlu dilakukan.
Penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore..
2. Pemberian Penutup (Mulsa)
untuk mencegah air siraman agar tidak cepat kering serta gulma tidak tumbuh, dibawah pangkal jeruk perlu diberi penutup tanah (mulsa). bahan mulsa dapat berupa jerami, rumput ilalang, atau daun tumbuh-tumbuhan lainnya. Mulsa perlu diberikan untuk tanaman lama. Pada tanaman lama, pemberian mulsa dapat mencegah erosi tanah dan pupuk serta menjaga kelembapan tanah pada waktu musim kemarau sehingga tanah tetap menjadi gembur dan subur.
3. Penyulaman
Jumlah kematian bibit yang berasal dari cabutan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bibit yang berasal dari system putaran. Dua bulan setelah ditanam, tanamn jeruk yang hidup dan yang mati sudah kelihatan. Biasanya bibit yang hidup sudah mulai keluar tunas muda (semi).
4. Penyiangan
Kegiatan penyiangan di sekitar pangkal tanaman jeruk perlu dilakukan secara intensif, terutama pada musim hujan karena pada musim ini gulma tumbuh sangat lebat. Ada dua cara menyiangi tanaman jeruk yaitu Cara manual dan juga cara kimia.
5. Perbaikan Terumbuk
Untuk jeruk yang ditanam bersama dengan tanaman padi, setiap selesai panen terumbuk harus dibesarkan. Bersamaan dengan pengolahan tanah untuk tanam padi berikutnya, terumbuk ditambah (dipopok) dengan tanah yang sedang diolah secara melebar.
Setelah tanaman jeruk berumur satu tahun (panen padi tiga kali), terumbuk diperbaiki dengan cara membuat gundukan tanah didalam baris tanaman jeruk.
6. Pembuatan parit atau saluran irigasi
Guna memperlancar masuknya air ke dalam lahan dan mempermudah pengairan atau penyiraman pada waktu musim kering, setiap dua baris dibuatkan satu parit adalah sedalam 50 cm dan lebar 40 cm.
7. Penggemburan Tanah
Sebagai akibat penyiraman dan kegiatan pemeliharaan yang lain, tanah menjadi padat. tanah yang demikian perlu digemburkan agar perkembangan akar dapat leluasa. Penggemburan dilakukan dengan hati-hati dengan menggunakan cangkul atau garpu dan jangan sampai merusak akar.
8. Pemupukan tanaman
jeruk dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan waktunya, yaitu pemupukan sebelum tanam dan sesudah tanam. Pemupukan sebelum tanam disebut pemupukan dasar dan pemupukan setelah tanam disebut pemupukan lanjutan.
Pupuk lanjutan pertama diberikan setelah tanaman jeruk berumur 2 atau 3 bulan.
9. Pemangkasan
Tanaman jeruk hanya memerlukan pemangkasan pemeliharaan saja. Pemangkasan pemeliharaan itu dilakukan pada waktu menjelang pelaksanaan pemupukan. Cabang atau batang yang dipangkas adalah cabang atau batang yang sakit dan jelek.
10. Pengendalian hama dan penyakit
Hama yang paling dominan menyerang tanaman jeruk adalah seperti di bawah ini :
a) Ulat daun
b) Kutu Pucuk
c) Kutu dompolan
d) Jamur upas
e) Jamur jelaga
f) Busuk akar
g) CVPD (Citrus Vein Plom Degeneration)
11. Penjarangan Buah
Cara menjarangkan buah tersebut adalah buah yang bergerombol dikurangi dan disesuaikan dengan kemampuan cabang. Saat penjarangan adalah ketika bakal buah jeruk sebesar kelereng kecil (berumur 2 bulan sejak mekar). Penjarangan jangan sampai terlambat karena jika terlambat buah lain yang ditinggalkan tetap tidak dapat menjadi besar sehingga kualitas buah tetap jelek.
12. Penyangga Buah
Penyangga buah diperlukan apabila pohon jeruk tampak terlalu berat dibebani buah meskipun telah dilakukan penjarangan. Alat penyangga selain terbuat dari bambu, dapat juga dari cabang kayu atau pelepah daun kelapa yang ditancapkan dengan pangkal diatas.
G. Panen
Tingkat kemasakan buah jeruk dapat ditentukan melalui dua cara, yaitu berdasarkan umur dan cara fisiknya. Berdasarkan umurnya, buah jeruk sudah masak secara optimal setelah berumur 6-8 bulan terhitung sejak bunga mekar. Untuk yang pertama ( buah ungaran )
Umurnya lebih panjang, yaitu 9 bulan. Berdasarkan ciri fisiknya, buah jeruk sudah dapat dipetik apabila telah memiliki tanda-tanda sebagai berikut.
1) Kulit yang semula berwarna hijau berubah menjadi agak kekuningan ( ada bagian yang menguning ).
2) Apabila dipegang ( dipijat ), buah tidak keras ( empuk )
3) Bagian bawah buah ( dubur buah ) agak masuk ( cekung )
4) Warna kulit buah mengkilat
KESIMPULAN
Jeruk merupakan tanaman yang mengandung vitamin C dan sangat berguna bagi tubuh, Tanaman jeruk terdapat banyak di Indonesia, terutama di Pulau Jawa.
Buah Jeruk banyak disukai oleh banyak kalangan, dalam penanaman jeruk banyak tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk mendapatkan hasil buah jeruk yang disukai dan menyehatkan bagi konsumen, kita harus menerapkan prosedur dan tahapan yang sesuai dengan yang kita inginkan, seperti dalam pemupukan, pembibitan, penyiraman terutama perawatan dalam Bertanam Jeruk Siam.
SARAN
Dengan mengkonsumsi buah jeruk kita akan mendapatkan manfaat dari buah jeruk seperti vitamin C yang berguna bagi kesehatan kita, dengan menerapkan serta mempraktikkan penanaman buah jeruk, kita juga dapat dengan mudah mendapatkan buah jeruk dan mendapatkan manfaatnya, serta dapat lebih melatih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar